Selasa, 01 Februari 2011

kenakalan remaja

Faktor Yang mempengaruhi Kenakalan Remaja


Kenakalan remaja dapat ditimbulkan oleh beberapa hal, sebagian di antaranya adalah:

PENGARUH KAWAN SEPERMAINAN

Di kalangan remaja, memiliki banyak kawan adalah merupakan satu bentuk prestasi tersendiri. Makin banyak kawan, makin tinggi nilai mereka di mata teman-temannya. Apalagi mereka dapat memiliki teman dari kalangan terbatas. Misalnya, anak orang yang paling kaya di kota itu, anak pejabat pemerintah setempat bahkan mungkin pusat atau pun anak orang terpandang lainnya. Di jaman sekarang, pengaruh kawan bermain ini bukan hanya membanggakan si remaja saja tetapi bahkan juga pada orangtuanya. Orangtua juga senang dan bangga kalau anaknya mempunyai teman bergaul dari kalangan tertentu tersebut. Padahal, kebanggaan ini adalah semu sifatnya. Malah kalau tidak dapat dikendalikan, pergaulan itu akan menimbulkan kekecewaan nantinya. Sebab kawan dari kalangan tertentu pasti juga mempunyai gaya hidup yang tertentu pula. Apabila si anak akan berusaha mengikuti tetapi tidak mempunyai modal ataupun orangtua tidak mampu memenuhinya maka anak akan menjadi frustrasi. Apabila timbul frustrasi, maka remaja kemudian akan melarikan rasa kekecewaannya itu pada narkotik, obat terlarang, dan lain sebagainya.

PENDIDIKAN

Memberikan pendidikan yang sesuai adalah merupakan salah satu tugas orangtua kepada anak. Agar anak dapat memperoleh pendidikan yang sesuai, pilihkanlah sekolah yang bermutu. Selain itu, perlu dipikirkan pula latar belakang agama pengelola sekolah. Berilah pengertian yang benar tentang adanya beberapa agama di dunia. Ketika anak telah berusia 17 tahun atau 18 tahun yang merupakan akhir masa remaja, anak mulai akan memilih perguruan tinggi. Orangtua hendaknya membantu memberikan pengarahan agar masa depan si anak berbahagia. Arahkanlah agar anak memilih jurusan sesuai dengan kesenangan dan bakat anak, bukan semata-mata karena kesenangan orang tua. Masih sering terjadi dalam masyarakat, orangtua yang memaksakan kehendaknya agar di masa depan anaknya memilih profesi tertentu yang sesuai dengan keinginan orangtua. Pemaksaan ini tidak jarang justru akan berakhir dengan kekecewaan. Sebab, meski memang ada sebagian anak yang berhasil mengikuti kehendak orangtuanya tersebut, tetapi tidak sedikit pula yang kurang berhasil dan kemudian menjadi kecewa, frustrasi dan akhirnya tidak ingin bersekolah sama sekali. Mereka malah pergi bersama dengan kawan-kawannya, bersenang-senang tanpa mengenal waktu bahkan mungkin kemudian menjadi salah satu pengguna obat-obat terlarang.

Anak pasti juga mempunyai hobi tertentu. Seperti yang telah disinggung di atas, biarkanlah anak memilih jurusan sekolah yang sesuai dengan kesenangan ataupun bakat dan hobi si anak. Tetapi bila anak tersebut tidak ingin bersekolah yang sesuai dengan hobinya, maka berilah pengertian kepadanya bahwa tugas utamanya adalah bersekolah sesuai dengan pilihannya, sedangkan hobi adalah kegiatan sampingan yang boleh dilakukan bila tugas utama telah selesai dikerjakan.

PENGGUNAAN WAKTU LUANG

Kegiatan di masa remaja sering hanya berkisar pada kegiatan sekolah dan seputar usaha menyelesaikan urusan di rumah, selain itu mereka bebas, tidak ada kegiatan. Apabila waktu luang tanpa kegiatan ini terlalu banyak, pada si remaja akan timbul gagasan untuk mengisi waktu luangnya dengan berbagai bentuk kegiatan. Apabila si remaja melakukan kegiatan yang positif, hal ini tidak akan menimbulkan masalah. Namun, jika ia melakukan kegiatan yang negatif maka lingkungan dapat terganggu. Seringkali perbuatan negatif ini hanya terdorong rasa iseng saja. Tindakan iseng ini selain untuk mengisi waktu juga tidak jarang dipergunakan para remaja untuk menarik perhatian lingkungannya. Perhatian yang diharapkan dapat berasal dari orangtuanya maupun kawan sepermainannya. Celakanya, kawan sebaya sering menganggap iseng berbahaya adalah salah satu bentuk pamer sifat jagoan yang sangat membanggakan. Misalnya, ngebut tanpa lampu dimalam hari, mencuri, merusak, minum minuman keras, obat bius, dan sebagainya.Munculnya kegiatan iseng tersebut selain atas inisiatif si remaja sendiri, sering pula karena dorongan teman sepergaulan yang kurang sesuai. Sebab dalam masyarakat, pada umunya apabila seseorang tidak mengikuti gaya hidup anggota kelompoknya maka ia akan dijauhi oleh lingkungannya. Tindakan pengasingan ini jelas tidak mengenakkan hati si remaja, akhirnya mereka terpaksa mengikuti tindakan kawan-kawannya. Akhirnya ia terjerumus. Tersesat.

Oleh karena itu, orangtua hendaknya memberikan pengarahan yang berdasarkan cinta kasih bahwa sikap iseng negatif seperti itu akan merugikan dirinya sendiri, orangtua, maupun lingkungannya. Dalam memberikan pengarahan, orangtua hendaknya hanya membatasi keisengan mereka. Jangan terlalu ikut campur dengan urusan remaja. Ada kemungkinan, keisengan remaja adalah semacam ‘refreshing’ atas kejenuhannya dengan urusan tugas-tugas sekolah. Dan apabila anak senang berkelahi, orangtua dapat memberikan penyaluran dengan mengikutkannya pada satu kelompok olahraga beladiri.

Mengisi waktu luang selain diserahkan kepada kebijaksanaan remaja, ada baiknya pula orangtua ikut memikirkannya pula. Orangtua hendaknya jangan hanya tersita oleh kesibukan sehari-hari. Orangtua hendaknya tidak hanya memenuhi kebutuhan materi remaja saja. Orangtua hendaknya juga memperhatikan perkembangan batinnya. Remaja, selain membutuhkan materi, sebenarnya juga membutuhkan perhatian dan kasih sayang. Oleh karena itu, waktu luang yang dimiliki remaja dapat diisi dengan kegiatan keluarga sekaligus sebagai sarana rekreasi. Kegiatan keluarga ini hendaknya dapat diikuti oleh seluruh anggota keluarga. Kegiatan keluarga dapat berupa pembacaan Paritta bersama di Cetiya dalam rumah ataupun melakukan berbagai bentuk permainan bersama, misalnya scrabble, monopoli, dan lain sebagainya. Kegiatan keluarga dapat pula berupa tukar pikiran dan berbicara dari hati ke hati. Misalnya, dengan makan malam bersama atau duduk santai di ruang keluarga. Pada hari Minggu seluruh anggota keluarga dapat diajak kebaktian di Vihãra setempat. Mengikuti kebaktian, selain memperbaiki pola pikir agar lebih positif sesuai dengan Buddha Dhamma juga dapat menjadi sarana rekreasi.

UANG SAKU

Orangtua hendaknya memberikan teladan untuk menanamkan pengertian bahwa uang hanya dapat diperoleh dengan kerja dan keringat. Remaja hendaknya dididik agar dapat menghargai nilai uang. Mereka dilatih agar mempunyai sifat tidak suka memboroskan uang tetapi juga tidak terlalu kikir. Anak diajarkan hidup dengan bijaksana dalam mempergunakan uang dengan selalu menggunakan prinsip hidup ‘Jalan tengah’ seperti yang diajarkan oleh Sang Buddha.Ajarkan pula anak untuk mempunyai kebiasaan menabung sebagian dari uang sakunya. Menabung bukanlah pengembangan watak kikir, melainkan sebagai bentuk menghargai uang yang didapat dengan kerja dan semangat.

Pemberian uang saku kepada remaja memang tidak dapat dihindarkan. Namun, sebaiknya uang saku diberikan dengan dasar kebijaksanaan. Jangan berlebihan. Uang saku yang diberikan dengan tidak bijaksana akan dapat menimbulkan masalah. Yaitu:

Anak menjadi boros
Anak tidak menghargai uang, dan
Anak malas belajar, sebab mereka pikir tanpa kepandaian pun uang gampang.

PERILAKU SEKSUAL

Pada saat ini, kebebasan bergaul sudah sampai pada tingkat yang menguatirkan. Para remaja dengan bebas dapat bergaul antar jenis. Tidak jarang dijumpai pemandangan di tempat-tempat umum, para remaja saling berangkulan mesra tanpa memperdulikan masyarakat sekitarnya. Mereka sudah mengenal istilah pacaran sejak awal masa remaja. Pacar, bagi mereka, merupakan salah satu bentuk gengsi yang membanggakan. Akibatnya, di kalangan remaja kemudian terjadi persaingan untuk mendapatkan pacar. Pengertian pacaran dalam era globalisasi informasi ini sudah sangat berbeda dengan pengertian pacaran 15 tahun yang lalu. Akibatnya, di jaman ini banyak remaja yang putus sekolah karena hamil. Oleh karena itu, dalam masa pacaran, anak hendaknya diberi pengarahan tentang idealisme dan kenyataan. Anak hendaknya ditumbuhkan kesadaran bahwa kenyataan sering tidak seperti harapan kita, sebaliknya harapan tidak selalu menjadi kenyataan. Demikian pula dengan pacaran. Keindahan dan kehangatan masa pacaran sesungguhnya tidak akan terus berlangsung selamanya.Dalam memberikan pengarahan dan pengawasan terhadap remaja yang sedang jatuh cinta, orangtua hendaknya bersikap seimbang, seimbang antar pengawasan dengan kebebasan. Semakin muda usia anak, semakin ketat pengawasan yang diberikan tetapi anak harus banyak diberi pengertian agar mereka tidak ketakutan dengan orangtua yang dapat menyebabkan mereka berpacaran dengan sembunyi-sembunyi. Apabila usia makin meningkat, orangtua dapat memberi lebih banyak kebebasan kepada anak. Namun, tetap harus dijaga agar mereka tidak salah jalan. Menyesali kesalahan yang telah dilakukan sesungguhnya kurang bermanfaat.

Penyelesaian masalah dalam pacaran membutuhkan kerja sama orangtua dengan anak. Misalnya, ketika orangtua tidak setuju dengan pacar pilihan si anak. Ketidaksetujuan ini hendaknya diutarakan dengan bijaksana. Jangan hanya dengan kekerasan dan kekuasaan. Berilah pengertian sebaik-baiknya. Bila tidak berhasil, gunakanlah pihak ketiga untuk menengahinya. Hal yang paling penting di sini adalah adanya komunikasi dua arah antara orangtua dan anak. Orangtua hendaknya menjadi sahabat anak. Orangtua hendaknya selalu menjalin dan menjaga komunikasi dua arah dengan sebaik-baiknya sehingga anak tidak merasa takut menyampaikan masalahnya kepada orangtua.

percintaan remaja dan kenakalan remaja

Kami Tidak Berzina! Coretan Kisah BenarMaaf,

saya tidak menuduh awak berzina tetapi awak menghampiri zina.



Kami hanya berbual, berbincang, bertanya khabar, minum-minum ? adakah itu menghampiri zina?



Ya, perbuatan itu boleh menjerumus pelakunya kelembah perzinaan.

Kami dapat mengawal perasaan dan kami tidak berniat ke arah itu.Hari ini, ya. Besok mungkin kamu kecundang. Kamu dalam bahaya. Iblis dan syaitan akan memerangkap kamu. Sudah banyak tipu daya iblis yang mengena sasaran. Iblis amat berpengalaman dan tipu dayanya amat halus. Ia telah menipu moyang kita yang pertama, Adam dan Hawa. Jangan pula terlupa. Siapalah kita jika dibandingkan dengan Adam dan Hawa? Iblis amat licik. Pengalaman banyak. Ia ada lebih 1001 cara. Ingat, Pesanan Rasulullah: Jangan engkau bersendirian dengan seorang wanita kecuali ketiganya adalah syaitan ( HR Tabrani ). Syaitan akan menghembus perasaan berahi. Kita lemah untuk menghadapi tipu daya iblis



Tidak semestinya semua orang yang bercinta menjurus kepada penzinaan. Ada yang

hanya bercinta dalam telefon dan hantar sms sahaja. Tak pernah bersua muka pun!



Betul! Itu adalah salah satu yang dimaksudkan dengan menghampiri zina. Memang

pada awalnya tidak bersua muka, tapi perasaan pasti bergelora. Lambat launnyadesakan nafsu dan perasaan serta hasutan iblis, akan mengheret kepada suatupertemuan. Pertemuan pertama tidak akan terhenti di situ sahaja. Percayalah, ia

akan berlanjutan dan berterusan. Tidakkah itu boleh membawa kepada perzinaan akhirnya.



Takkan nak berbual-bual pun tak boleh? Itu pun zina juga ke?



Zina ada bermacam-macam jenis dan peringkatnya, ada zina betul, ada zina tangan

iaitu berpegang-pegang, ada zina mata iaitu melihat kekasih dengan perasaan berahi. Melihat auratnya juga zina mata. Zina hati iaitu khayalan berahi dengan kekasih sepertimana yang dinyatakan oleh Rasulullah: Kedua-dua tangan juga berzina dan zinanya adalah menyentuh. Kedua kaki juga berzina dan zinanya adalah berjalan ( menuju ketempat pertemuan ). Mulut juga berzina dan zinanya adalah ciuman ( HR Muslim dan Abu Daud ). Sebenarnya jalan dan lorong menuju kepada perzinaan amat banyak. Jangan biarkan diri kita berada atau melalui mana-mana jalan atau lorong yang boleh membawa kepada perzinaan.Duduk berdiskusi pelajaran tak boleh ke? Bincang pelajaran sahaja! Berdiskusi pelajaran betul ke? Jangan tipu. Allah tahu apa yang terselit di dalam hati hamba-hambanya. Kita pelajar nak keberkatan. Kalau cemerlang sekalipun, kalau tidak diberkati oleh Allah, kejayaan tidak akan membawa kebahagian. Hidup tidak bahagia, akhirat lebih lagilah. Jangan berselindung disebalik pelajaran yang mulia. Allah suka kepada orang yang berilmu. Jadi belajar akan jadi ibadat. Adakah berdiskusi macam ni akan ditulis ibadat oleh malaikat Raqib dan Atid?



Sungguh! Bincang pelajaran sahaja. Ni ?study group?



Study Group?? Nampak lain macam saja, manja, senyum memanjang, tak macam gaya berdiskusi. Takkan study group berdua sahaja? Kemana-manapun berdua. Kalau ye pun, carilah group study ramai sikit. Kalau duduk berdua-duan macam ni? betul ke bincang pelajaran? Jangan-jangan sekejap sahaja bincang pelajaran. Yang lain tu? banyak dihabiskan dengan fantasi cinta!



Tidaklah. Sungguh berbincang pelajaran.



Baik sungguh awak berdua. Takkanlah awak berdua tak ada perasaan apa-apa?Awak kurang sihat ke? Ingat, kita bukan malaikat tak ada nafsu. Kita manusia.Jangan menafikan fitrah manusia.Kami sama-sama belajar, study group, saling memberi semangat dan motivasi.Tak adakah kaum sejenis yang boleh dijadikan rakan belajar? Habis sudahkah kaum sejenis yang boleh memberikan motivasi? Jangan hina kaum sejenis kita. Ingat,banyak orang cemerlang yang belajar hanya dengan kaum sejenis. Lebih tenang perasaan, tidak terganggu, dapat berkat dan rahmat pula.



Takkanlah tak ada ruang langsung yang dibenarkan Islam untuk bercinta? Adakah Islam membunuh terus naluri cinta?



Naluri adalah sebahagian daripaada kesempurnaan manusia. Naluri ingin memiliki dan suka kalau dimiliki ( sense of belonging ) adalah fitrah. Kalau naluri itu tidak wujud pada diri seorang, tak normal namanya. Islam bukan datang membunuh naluri dan keinginan itu, tidak! Islam tidak suruh membunuh naluri seperti yang dilakukan oleh paeri atau sami. Jangan nafikan naluri ini. Jangan berbohong pada diri sendiri.Bukan salah dan berdosa kalau perasaan itu datang tanpa diundang. Itu adalah fitrah. Cuma tundukkan naluri itu untuk patuh pada perintah Allahj. Jadilah manusia yang sihat nalurinya. Jangan jadi malaikat! Kerana Allah ciptakan kita sebagai manusia. Dunia dan segala isinya akan hambar tanpa naluri/nafsu.Tentu ada cinta secara Islam.Cinta secara Islam hanya satu, iaitu perkahwinan. Cinta berlaku setelah ijab qabul; Cinta selepas kahwin. Itulah cinta sakral dan qudus. Cinta yang bermaruah. Bukan cinta murahan. Inilah kemulian agama kita, Islam. Apabila Islam melarang sesuatu perkara, tentu ia digantikan dengan sesuatu yang lebih baik. Kalau ia melarang cinta antara lelaki dan perempuan sebelum kahwin, ia membawa ? sesuatu ? sebagai ganti yang lebih baik iaitu perkahwinan. Sabda Rasulullah: Tidak ada yang lebih patut bagi dua orang yang saling mencintai kecuali nikah.( HR Ibni Majah ). Cinta adalah maruah manusia.Ia terlalu mulia.



Kalau begitu, Cinta remaja semua menghampiri kepada perzinaan?



Ya. Kalau lelaki dan perempuan bertemu tentu perasaan turut terusik. Kemudian perasaan dilayan. Kemudian teringat, rindu. Kemudian diatur pertemuan. Kemudian duduk berdua-dua. Kemudian, Mencari tempat sunyi sedikit. Kemudian berbual sehingga malam gelap. Hubungan semakin akrab, dah pegang tangan, duduk makin dekat. Kalau tadi macam kawan, sekarang macam pengantin hampir dan dekat dengan perzinaan?Penghujung jalan cinta adalah perzinaan dan kesengsaraan. Berapa ramai orang yang bercinta telah sampai kepada daerah perzinaan dan kesengsaraan. Kasihanilah diri dan ibubapa yang melahirkan kita dalam keadaan putih bersih tanpa noda daripada seekor nyamuk sekalipun.



Masih ramai orang yang bercinta tetapi tetap selamat, tidak sampai berzina.Kami tahan diuji



Allah yang menciptakan manusia, Dia tahu kekuatan dan kelemahan manusia.Manusia tidak tahan ujian. Oleh itu Allah memerintahkan supaya jauhi perkara yang ditegah takut manusia akan kecundang.Jadi manusia itu tak tahan diuji?Kita manusia dari keturunan Adam dan Hawa, sejak dari awal penciptaan manusia,Allah telah mengingatkan manusia bahawa mereka tidak tahan dengan ujian walaupun kecil. Allah takdirkan satu peristiwauntuk iktibar manusia. Allah tegah Adam dan Hawa supaya jangan makan buah khuldi dalam syurga. Buah yang lain boleh makan. Allah tahu kelemahan pada ciptaannya, manusia. Tak tahan diuji. Oleh itu Allah telah berpesan kepada Adam dan Hawa, jangan hampiri pokok kuldi itu. Firman Allah: Wahai Adam! Tinggallah engkau dan isterimu di dalam shurga serta makanlah dari makanannya sepuas-puasnya apa sahaja kamu berdua sukai, dan janganlah kamu hampiri pokok ini, jika kamu menghampirinya maka akan jadilah kamu dari orang-orang yang zalim. ( al- ?araf )Tegahan yang sebenarnya adalah memakan buah khuldi. Tetapi Allah tahu sifat kelemahan Adam dan Hawa. Jika menghampiri perkara tegahan, takut nanti mereka akan memakannya. Kerana mereka tidak dapat mengawal diri. Demikianlah dengan zina. Ditegah berzina. Maka jalan kearah perzinaan juga dilarang. Takut apabila berhadapan dengan godaan perzinaan, kedua-duanya akan kecundang. Cukuplah kita belajar dari pengalaman nenek moyang kita Adam dan Hawa.



Tetapi cinta selepas kahwin banyak masalah. Kita tak kenal pasangan kita secara dekat. Bercinta adalah untuk mengenal hati budi pasangan sebelum buat keputusan berkhawin.



Bolehkah percaya dengan perwaktakan masa sedang bercinta? Bercinta penuh dengan lakonanan yang dibuat-buat dan kepura-puraan.Masing-masing akan berlakon dengan watak yang terbaik.Penyayang, penyabar, pemurah dan berbagai-bagai lagi. Masa bercinta adalah alam lakonan semata-mata. Masa bercinta, merajuk ada yang akan pujuk. Jangan harap lepas khawin, bila merajuk akan ada yang memujuk. Banyak orang yang kecewa dan tertipu dengan keperibadian pasangan semasa bercinta.Perangai pasangan jauh berbeza. Macam langit dengan bumi. Masa bercinta, dia seorang yang amat penyayang. Penyabar, sabar tunggu pasangan terlambat berjam-jam. Tapi bila dah kahwin, lewat lima minit dah kena tengking. Jadi perwatakan dalam masa bercinta tidak boleh dipercayai. Percintaan adalah satu kepuraan atau hipokrit.



Percayalah, kami bercinta demi merancang kebahagian hidup nanti.



Bagaimana diharap kebahagian jika tidak mendapat redha Allah? Kebahagiaan adalah anugerah Allah kepada hamba-hambanya yang terpilih. Kebahagian bukan ciptaan manusia. Manusia hanya merancang kebahagiaan. Allah yang akan menanugerahnya. Bagaimana mendapat anugerah kebahagiaan itu, jika jalan mencapai kebahagian itu tidak diredhai Allah. Kebahagian hidup berumah tangga mestilah melalui proses yang betul. Sudah tentu prosesnya bukan bercinta begini. Allah tidak meredhai percintaan ini. Cinta yang direhdai Allah adalah cinta selepas kahwin. Bagaimana untuk mendapat keluarga bahagia jika langkah mula sudahpun cangggung, bagaimana kesudahannya?



Tanya sedikit? Adik angkat, kakak angkat, abang angkat boleh ke? Ganti bercinta?



Semua itu adalah perangkap iblis dan syaitan. Hakikatnya adalah sama. Cinta yang diberi nafas baru. Kulitnya nampak berlainan tetapi isinya adalah sama. Adik angkat, kakak angkat, abang angkat adalah suatu bentuk tipu daya iblis dan syaitan. Manusia yang terlibat dengan budaya ? angkat ? ini sebenarnya telah masuk kedalam perangkap syaitan. Cuma menunggu masa untuk dikorbankan. Namakan apa sekalipun, abang angkat ke, motivitor ke, semuanya adalah sama. Jalan akhirnya akan bertemu dengan zina.



Jadi, seolah-olah orang yang bercinta telah hilang maruah diri?



Mengukur maruah diri bukan ditentukan oleh manusia tetapi oleh pencipta manusia. Sebab ukuran manusia berbeza-beza. Orang yang sedang mabuk bercinta akan menyatakan orang yang sedang bercinta tidak menjejaskan apa-apa maruah dirinya. Manakala, Bagi orang yang menjaga diri, tidak mahu terlibat dengan cinta sebelum khawin, akan mengatakan orang yang bercinta sudah tidak bermaruah lagi. Cintanya ditumpahkan kepada orang yang belum layak menerima cinta suci itu. Kalau begitu ukuran bermaruah atau tidak adalah ditentukan oleh Allah.



Adakah orang yang bercinta hilang maruahnya?



Antara kemulian manusia ialah maruah dirinya. Orang yang bercinta seolah-olah cuba menggadai maruahnya kerana mereka menghampiri perzinaan. Manakala orang yang bercinta dan pernah berzina tidak layak berkhawin kecuali dengan orang yang pernah berzina juga. Mereka tidak layak untuk berkhawin dengan orang yang beriman. Allah Berfirman:Lelaki yang berzina ( lazimnya ) tidak ingin berkhawin melainkan dengan perempuan berzina atau perempuan musyrik; dan perempuan yang berzina itu pula (lazimnya ) tidak ingin berkhawin dengannya melainkan oleh lelaki yang berzina atau lelaki musyrik. Dan perkhawinan yang demikian itu terlarang kepada orang-orang yang beriman. ( Surah ai- Nur: 3) Jadi orang yang bercinta itu hanya layak berkhawin dengan orang yang pernah bercinta juga? Itulah pasangan yang layak untuk dirinya. Kerana wanita yang baik adalah untuk lelaki yang baik. Lelaki yang baik adalah untuk wanita yang baik.



Kami telah berjanji sehidup semati.



Apa ada pada janji cinta? Berapa banyak sudah janji cinta yang musnah? Lelaki, jangan diharap pada janji lelaki. Mereka hanya menunggu peluang keemasan sahaja. Habis madu, sepah dibuang.Pepatah itu diungkap kerana ia sering berulang hingga ia menjadi pepatah.



Si dia ini lain dari yang lain. Dia lelaki yang penyayang dan bertanggungjawab.



Tahukah hati budi lelaki? Sejahat mana lelaki apabila ingin mengambil seorang wanita sebagai isteri dan seterusnya menjadi ibu untuk anak-anaknya, dia akan memilih wanita yang baik. Tetapi untuk berseronok, suka berfoya-foya, lelaki biasanya akan memilih perempuan murahan kerana ia suatu pelaburan yang menguntungkan. Itulah rahsia lelaki.



Jadi, perempuan yang bercinta, jatuh maruahnya pada pandangan lelaki?



Tentu. Mana ada orang lelaki yang normal suka pada barang yang ?second hand ? sedangkan barang yang baru masih ada. Sesetengah mereka menggambarkan perempuan seperti kereta yang diletakan di Show room sahaja; display only.Tapi ada yang boleh test drive. Ada pula kata; sekadar sepinggan mee goring dan segelas sirap bandung, bawalah kehulu kehilir. Sedihkan. Itulah hakikatnya.



Masih adakah orang yang tidak bercinta d zaman ini?



Ya, masih ada orang yang suci dalam debu. Golongan ini akan sentiasa ada walaupun jumlah mereka kecil. Mereka akan bertemu suatu hari nanti. Mereka ada pasangannya. Firman Allah: Dan orang-orang lelaki yang memelihara kehormatannya serta orang-orang perempuan yang memelihara kehormatannya ( yang memelihara dirinya daripada melakukan zina )?Allah telah menyediakan bagi mereka semuanya keampunan dan pahala yang besar. ( Al-Ahzab: 35 )



Bagaimana kami?



Kamu masih ada peluang. Bertaubatlah dengan taubat nasuha. Berdoalah serta mohon keampunan dariNya. Mohonlah petunjuk dan kekuatan untuk mendapat redhaNya.



Kami ingin mendapat redha Tuhan. Tunjukkanlah bagaimana taubat nasuha?



Taubat yang murni. Taubat yang sebenar-benarnya. Taubat yang memenuhi 3 syarat:

1. Tinggalkan perbuatan maksiat. Putuskan hubungan cinta yang tidak diredhai Allah ini. 2. Menyesal. Menginsafi diri di atas tindak tanduk hidup yang menjurus diri dalam percintaan.

3. Berazam. Bertekad di dalam hati tidak bercinta lagi dengan sesiapa kecuali dengan orang yang bernama isteri atau suami. Saatnya adalah selepas Ijab Kabul.Ya Allah. Hambamu telah tersesat jalan. Ampunilah dosa-dosa hambamu ini. Sesungguhnya engkau maha pengampun dan penerima taubat. Berilah kekuatan kepadaku untuk menghadapi godaan keremajaan ini. Anugerahkan kepadaku perasaan benci kepada maksiat. Hiasilah diriku dengan akhlak yang mulia. Ibu dan ayah,Anakmu berdosa. Engkau jaga diriku sedari kecil dengan kasih sayang.Mengapa ku curahkan kasih itu kpada orang lain. Oh tuhan, hambamu berdosa?. Amin, Ya Rabb. Moga Allah terima taubatmu.



Kita berpisah kerana Allah. Kalau ada jodoh, tidak ke mana!



Ya Allah bantulah mereka. Kini mereka datang kepintu-Mu mencari redha-Mu. Terimalah taubat mereka.



Coretan Kisah Benar:

Mengapa Aku Dilahirkan Begini!



Suatu petang ada seorang remaja perempuan datang berjumpa saya tanpa temujanji.Pakaiannya amat sopan, bertudung bulat dan wajahnya putih bersih. Dia bertanya berbagai-bagai persoalan agama. Saya menjawab sekadar yang saya tahu. Dia bertanya: Apa hukum anak zina? Saya katakan: Anak zina tidak bersalah apa-apa. Yang bersalah ibubapanya. Anak zina tidak menanggung apa-apa dosa. Dia Bertanya lagi: Apakah hubungan anak zina dengan bapanya? Saya katakan: Islam tidak mengiktiraf hubungan darah antara anak zina dengan bpanya. Bahkan bapa itu boleh berkhawin dengan anak zinanya. Remaja itu terus bertanya: Kalau begitu anak zina itu bukan muhrim? Saya menjawab: Ya, Anak itu tidak boleh mendedahkan auratnya kepada bapa ( zina ) walaupun di dalam rumah, tidak boleh bersalaman apatah lagi mengucup tangannya?. Tiba-tiba remaja itu tunduk dan kemudian menangis semahu-mahunya. Sesiapa yang melihat akan turut menangis bersamanya.Dengan sedikit kekuatan yang ada dia mengangkatkan kepalanya: Saya adalah anak zina?.Saya cuba tenangkan perasaannya. Adakah kamu pasti? Dia menjawab: Ya. Saya dengar dari sebelah bilik., Makcik bertengkar dengan mak dan ayah. Dalam keadaan marah, makcik berkata, kamu jangan nak tunjuk baik, warak,? Kaklong tu ( dirinya ) adalah anak zina?. Apabila saya mendengar kalimah itu, Saya rasakan dunia ini gelap gelita. Saya menangis semahu-mahunya. Mengapa ayah dan mak lakukan begitu? Al-hamdulillah, Allah masih sayangkan saya. Saya masih hidup. Sudah kering airmata. Saya tidak dapat mengubah sejarah. Ayah dan ibu yang saya kenali, adalah orang yang baik, tidak pernah mengabaikan solat dan puasa,bahkan mereka berdua amat penyayang, ambil berat pendidikan agama anak-anak. Saya tidak percaya mereka pernah terlanjur. Tapi ini adalah hakikatnya?. Dia terus menangis dan menangis. Air mata belum dapat menggambarkan luka hatinya.



Ambillah iktibar. Jangan menjadi ibu atau bapa kepada anak zina. Kasihanilah zuriat kita. Janganlah anak yang tidak berdosa menanggung keaiban ibu bapa mereka. Mereka tidak mahu dilahirkan dengan anak zina.



Pesanan Akhir

Jika remaja dapat melalui zaman remajanya yang sukar ini dengan jaya,Tidak ada lagi ada zaman yang lebih sukar daripada itu?